Komunitas Cinta Budaya (KCB) di Dukung PPBPN Menggelar Srawung Sangu 2025 di Museum Benyamin Suaeb Jatinegara

- Redaksi

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Srawung Sangu 2025 adalah upacara doa bersama cara ajaran Jawa, Sastrajendra.Dilaksanakan oleh Komunitas Cinta Budaya (KCB) dan didukung oleh PPBPN di gelar pada Sabtu 15 Pebruari 2025, malam, di Museum Benyamin Suaeb, Jatinegara.

Sastrajendra merupakan ajaran tua yang pernah disebutkan dalam beberapa manuskrip dan kakawin dengan kata Çastra Kajitendriyan kemudian kata Sastrajendra juga disebut dalam Kakawin Uttarakanda (anonim) dan tidak diketahui tahunnya, buku itu berkisah tentang Rahvanopati (Rahwana) kemudian digubah oleh Empu Tantular (abad 13) berjudul Kakawin Arjuna Wijaya, setelah itu R.Ng. Yasadipura II (1760 – 1845 M) menulis kembali dengan judul Kakawin Arjuna Sasrabahu, dan pada abad 18 seorang pujangga bernama R.Ng. Sindusastra (1831) menuliskan kembali dengan judul Serat Lokapala, yang kemudian berkembang dengan sebutan: Sastrajendra Yuningrat Pangruwating Diyu atau Sastrajendra Wadiningrat.

ADVERTISEMENT

Ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun rangkaian acara Srawung Sangu 2025 antara lain adalah:

Sidhikara Pusaka, ritual refreshing tuah pusaka yang didukung oleh para aktivis Perkumpulan Pelestari Budaya Pusaka Nusantara (PPBPN). Siraman Pengasihan atau spiritual healing, sangu atau bekal memasuki 2025 sukses dan lancar.

Dalam sambutannya Buntje Harbunangin selaku Pendiri KCB (Komunitas Cinta Budaya) berharap Sastrajendra Living Academy (SLA) jadi SKSD yang mempunyai arti S Skil ( Spiritual) yaitu nafas- cahaya jadi kita pun harus belajar skil meditasi contohnya bagamaina menenangkan orang, kemudian K (kekeluargaan) bahwa kita begitu masuk SLA kita menjadi keluarga jadi ada semacam spirit dalam kekeluargaan, S (Seni) jangan sampai sekolah ini lepas dari seni seperti puisi dll, jadi bukan hanya teori saja tapi praktek juga akan di laksanakan, kemudian D (Damai) artinya tidak Konfrontatif, maka kita harus menjadi agen perdamaian dan itu adalah bagian dari hidup kita dan satu cara untuk mengendalikan diri sendiri yaitu berdamai untuk sesuatu yang baru yang memasuki ruang, mudah mudahan kita punya basecamp sendiri.

Sementara Bambang Dwi Hayunanto selaku pembina sastrajendra mengatakan, sastrajendra visinya itu pelestarian budaya jangan sampai hilang dan kita lebih fokuskan. Menurut Bambang selama ini untuk pelajaran yang ini kadang-kadang itu ada berbagai macam versi oleh karena itu kita ini masih ikut aliran versi Romo Ndaru dan ini akan kita terapkan di sini dan juga akan kita sebarkan di seluruh Indonesia, khususnya anak muda biasanya mereka enggak tahu dan dia kurang menghargai budaya malah dia menghargai budaya luar padahal budaya di sini luar biasa nah, nanti dikupasnya di sini begitu kira-kira,

Lebih lanjut dikatakan, Acara Srawung Sangu ini ada acara siraman juga acara suci taro keris, itu tujuannya bahwa selama ini ada ajaran tentang sastrajendra adalah siraman ini kebetulan juga untuk mengupas masalah keris, jadi bagaimana keris dan apa keris itu? itu dijabarkan dijadikan satu dan sistim ini berkelanjutan. ” malah yang harus mengetahui ini adalah generasi muda supaya budaya itu tidak hilang, saya berharap nanti setelah ini kita coba menggaet generasi muda untuk bisa mengerti apa itu Sastrajendra,” ujarnya

Hal Senada juga di sampaikan Ida Sekar Kinasih selaku penasehat sastrajendra menjelaskan, Kalau sastrajendra sendiri itu kan kalau dari Romo Ndaru yaitu udah ada dari dulu adanya sastrajendra hayuningrat jadi lebih dikenalnya atau lebih diangkatnya itu pada era Majapahit itu sudah ada. Arti Sastra itu sendiri yaitu tulisan atau kalam atau ucapan kata-kata dan Jendro itu sang penguasa atau bisa dikatakan ya kata-kata dari Tuhan atau keilmuan atau tulisan dari Tuhan, Sastrajendro itu atau dalam agama secara keseluruhan berarti bahwa ada sebuah upaya untuk mengubah sifat-sifat keraksasaan itu menjadi sifat-sifat kebaikan jadi, itu adalah sebuah ilmu kehidupan dari Tuhan dari sang penguasa yang fungsinya adalah untuk mengolah diri kita untuk mengatasi diri kita dari sifat-sifat keraksasaan, ankara murka menjadi sifat-sifat yang baik, Bebernya.

Jadi lanjut Ida, Sastra Jendro itu ilmu yang bisa membawa kita menuju kebaikan memayu hayuning pribadi memayu hayuning keluargo memayu hayuning sesami dan memayu hayuning bawono yang artinya bisa mempercantik diri sendiri keluarga dan juga jagat raya, kalau kisahnya waktu itu Romo Ndaru mendapat wejangan khusus dari kakeknya dan juga ayah angkatnya yaitu Raja Pakubuwono ke-10 Raja Solo, kemudian beliau mulai memejang murid-muridnya yang pertama kali sekitar tahun 70-an jadi mungkin sudah lama nah, makanya di situ beliau kita sebut sebagai pembina dan guru besar di Sastrajendra ini

Kemudian kata Ida Sekar Kinasih kita sudah daftarkan resmi di pemerintahan dan di kementerian pendidikan dan budaya yaitu Sastrojendro hayuningrat pangruwating, Dan di bawah romo ndaru baru ini lah satu-satunya paguyuban sastrojendro yang diakui oleh pemerintah jadi ada AD/ART kepengurusan oleh pusat sampai daerah itu lengkap semua,

Ida Pun mengajak untuk kembali lagi mempelajari nilai-nilai yang diajarkan oleh leluhur karena ajaran dari para leluhur kita ini sangat luar biasa. Sastro Jendro ini bukan agama bukan aliran kepercayaan tapi ilmu namanya kapro itu adalah keilmuan, ilmu hidup bisa dipelajari oleh siapapun apapun golongannya apapun agamanya apapun profesinya jadi biar tidak bias adi apapun agama kalian enggak apa-apa beragama lah dengan baik tapi kalau mau belajar tentang ilmu Jawa, ilmu kesemestaan yang universal ya sastrojendro inilah ilmunya, pungkasnya.

Pada gelaran Srawung Sangu 2025 Sekaligus, meresmikan divisi baru Sastrajendra Living Academy (SLA) yaitu devisi inisiatif Komunitas Cinta Budaya (KCB) untuk memasyarakatkan kebijaksanaan leluhur yaitu ajaran Sastrajendra yang dikemas dalam bentuk pendidikan ke masyarakat sehingga dapat turut membangun kehidupan mental spiritual bangsa yang baik dan sehat. Mengimplementasikan ajaran Sastrajendra, seseorang akan menemukan pribadi yang utuh, dan berkembang sehingga mencapai kesempurnaan hidup (kasampurnaning hurip) serta ikut Hamemayu Hayuning Bawana. (Red)

Berita Terkait

Inovasi Layanan BRI Drive Thru, Mempermudah Nasabah Bertransaksi Tanpa Harus Keluar Kendaraan
Team Legal Mie Gacoan Klarifikasi Dugaan Tidak Memiliki Izin PBG dan Komitmen terhadap Lingkungan Sekitar
Diduga Tidak Mengantongi PBG, Sebuah Bangunan Super Raksasa Mulus Berdiri di Kalideres.
Bangunan Menjorok ke Saluran Got di Kamal, Warga Pertanyakan Kinerja Sudin Citata Jakarta Barat
Proyek Pembangunan di Jalan Nagrak Depan Pasar Rusunnawa Jakut Diduga Tidak Memiliki Izin
Dugaan Jual beli Fasus Fasom tersiar Tiang internet myret Tetap berdiri meski Jadi Polemik
Pemasangan Tiang Internet ,Diduga Tak Berizin dari PT Myret Terpasang 20 Tiang di Tanah Fasum
Kasus Penipuan Proyek Jalan Medan Binjai: Eks Direktur PT. Pintago Barasaki Group Jadi Buronan

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 03:50 WIB

Inovasi Layanan BRI Drive Thru, Mempermudah Nasabah Bertransaksi Tanpa Harus Keluar Kendaraan

Rabu, 12 Maret 2025 - 05:17 WIB

Team Legal Mie Gacoan Klarifikasi Dugaan Tidak Memiliki Izin PBG dan Komitmen terhadap Lingkungan Sekitar

Senin, 10 Maret 2025 - 08:33 WIB

Diduga Tidak Mengantongi PBG, Sebuah Bangunan Super Raksasa Mulus Berdiri di Kalideres.

Minggu, 2 Maret 2025 - 07:39 WIB

Bangunan Menjorok ke Saluran Got di Kamal, Warga Pertanyakan Kinerja Sudin Citata Jakarta Barat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:04 WIB

Proyek Pembangunan di Jalan Nagrak Depan Pasar Rusunnawa Jakut Diduga Tidak Memiliki Izin

Berita Terbaru